Rabu, 23 Maret 2011

Jawaban Sunyi

     Seindah senja yang sedang di selimuti mendung, mengunci pada kantuk yang melukiskan peraduan. Berwarnakan jingga yang sdikit terhalangi mendung.Dan ku lepaskan penat yang mulai merajai tubuhku. ku lihat tarian ombak nampak saling berarakan, meninggalkan basah pada butiran pasir pantai.

     Ah, skali lagi harapan hanya mengisahkan kepedihan yang tak berujung. Hadirmu yang ku harapkan bisa menghujani kemarau hatiku rupanya hanya gugusan matahari yang bermunculan. sedetik saja cinta itu bisa hadir, namun, kurang dari sedetik pula cinta itu bisa binasa termakan kecewa.

    kesiap senyummu membakar rapuhku yang sempat lenyap di hantam badai ragu. Sungguhkah ini anugrah? membiarkan anganku menuliskan apapun tentangmu. terbata dalam cakap. tertatih dalam jejak. Terluka dalam penantian. terpatuk dalam cintamu. inikah anugrah? mungkin dalam guyuran gerimis, aku bisa temukan jawabnya. namun yang pasti, sungguh asaku menjadi mati saat kau biarkan aku menjadi sunyi.

    Kusadari, bahwa cinta ini tak mungkin bisa menjadi indah bila tanpa pengorbanan, skalipun itu membuat luka yang menganga. dan ku biarkan sakit ini akan menjadikan cerita di kemudian hari. karna  di stiap denting rasa ini ada rerinai kenangan yang akan kita ingat suatu saat nanti.

    teruntuk engkau yang menjadi kenangan. Aku tak merasa kalah dalam penantian ini. Aku hanya merasa lelah yang teramat sangat. meski kecewa yang kau berikan tak jua bisa mematahkan smangatku untuk melupakanmu. dan biarlah kita menjadi cerita dalam suatu masa tanpa cinta.

jakarta 03/23/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya :)