Tentangmu; selalu ada rindu di dalamnya. Meskipun pandanganku
masih terhalang oleh kabut yang menyelimuti dingin. Tapi cintamu begitu gagah
menyibak kabut-kabut tebal itu. Hingga detik yang berjalan perlahan,
sapa-sapamu menjadi bait bait paling indah dalam tiap-tiap terkaanku. Sapaanmu
selalu aku idam idamkan. Dan ketika saat kata-kata itu datang, tepuk riuh bergemuruh
dalam hatiku meramaikan hingga ke titik yang paling sunyi.
Tentangku
dan perasaan ini; Rupanya masih seperti aku menjadi samudra dan kau menjadi
purnama. Rinduku yang masih rela teramuk pasang gelombang, dan cintamu yang
mampu memperindah ketika tenang. Lantas, apakah aku masih harus terus mencari
cari ketenangan?. Rasanya sudah tak ku perlukan, karna cintamu sudah dengan sempurna mencipta bahagia dalam
hidupku. Mamun, semua itu bukan hanya sekedar bahagia yang ku harapkan, karna
hidup bukan hanya sekedar warna hitam dan putih, tapi masih banyak warna yang
akan aku lumati.
Tentangmu;
adalah wanita yang mencintai hujan, yang melukis rupa cinta di sela-sela rinai
hujan. Membersamaimu tat kala kau palingkan kenyataan dariku
bukanlah hal yang bisa aku sesalkan, karna pada dasarnya aku bukanlah seorang yang bisa
merubah masa lalu untuk aku jadikan hal yang paling aku banggakan. Tersebab itulah
aku lebih memilih “Diam”. Hingga pada akhirnya tanpa sengaja kenyataan itu
menghantarkanku pada sesuatu yang harus aku susun ulang. Dan itu bukan masalah
bagiku, karna cintaku mampu mengatasi hingga kerintik hujan kecewa yang terderas.
Tentangku
dan perasaan ini; Tatkala cintamu berguguran menjatuhi rinduku, tak ada lagi
yang mampu menggeser namamu. Dan ketika aku harus berjalan diantara hujan tanpa
basah. Pastilah aku bisa tak mencintaimu dengan mudah. Tapi nyatanya aku basah
kuyup. Seolah tak bisa sedikitpun menghindari hujan perasaan yang bersandar
padamu. Dan tentang aku; adalah seorang yang menggilai berjodoh denganmu.
Tentangmu;
berbahagialah kasih, berbahagialah saja meskipun kau harus meninggalkanku dengan
kekuranganku. Dan tatkala kau tak bisa berbahagia dengan yang lainnya. maka,
ulurkan tanganmu kasih, ulurkan dengan santun. Dan sentuhkan kuku-kukumu yang
runcing ke dalam hatiku yang sedang sepi. Dan jika kau masih tak berbahagia
denganku, maka entah dengan cara apa aku harus membahagiakanmu, Jika cintaku tak
mampu menjangkau puisi-puisimu.
Tentangku
dan perasaan ini; pesanmu telah sampai, dan cintakupun sudah dengan sigap
merawat lukamu. Hanya dalam hatiku, seluruh dinding menjelma jendela dan pintu.
Membuka cinta untukmu dan menghirup harapan kau bisa berbahagia denganku. Dan sambutan
itulah yang aku persiapkan untukmu. Hanya untukmu. Dalam satu waktu yang
bermula, dan tak pernah ada pemisahnya. Kecuali takdir yang mendiamkan usahaku.
Tapi aku yakin, cintaku tak akan pernah sia sia. Sekalipun tak ku dapatkan
bahagia. Tapi aku sangat yakin, aku sangat amat bahagia bersamamu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih kunjungannya :)