Kamis, 03 Mei 2012

Kutunggu ketangguhan cintamu


Lihatlah…! duhai kekasih tempatku memuarakan rindu. Satu persatu kita selalu mempertemukan niatan kolbu. Dahulu, engkau selalu menampikkan ucapanku, membiarkan rinduku mencari-cari bayangmu sendiri. Kini, kita sudah benar-benar menjadi satu. Maka, angkuhmu akan aku jadikan hiasan untuk melalui hari-hari yang baru.

Mencintaimu, adalah deru yang hingga kini tak kunjung bisa aku pahami. Dan mungkin saja aku bisa mencintaimu lebih dari yang kau temui atau bahkan bisa saja aku menyayangimu lebih dari yang kau rasakan. Semua itu bukan semata-mata karna aku yang selalu merindukanmu. Tapi karna kau yang lebih dulu menanamkan semua itu. Maka, ku syukuri anugrah yang terindah berupa dirimu, Istianah.


Maka kini aku pun menyadari, bahwa membiarkanmu melaju sendiri adalah membiarkan hari-hari di lumat sepi. Dan kini engkau pun harus menyadari, bahwa dirimu tidak sendiri, sudah ada aku dan waktu yang selalu setia menemani. Dan rebahkanlah duhai kekasih tempatku memuarakan rindu, rebahkanlah angkuhmu di tengkukku dan biarkan aku merawat rindu pun juga sembilu. Karna engkau adalah segalaku.

Dan dengarkanlah, duhai Istianah. Mendapatkanmu duduk di sini, di kamar di mana aku selalu merindukanmu adalah sesuatu yang mampu membuat degub jantung berdegub lebih kencang. Dan hari itu adalah hari yang membuktikan, bahwa Allah mendengarkan doa-doa rindu yang selalu kita panjatkan. Maka, kini ku tunggu ketangguhan cintamu hingga datang hari kehalalanmu untukku....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya :)